Wednesday 21 September 2011

Kisah Nabi Musa (7)

Firaun tetap keras kepala dan semakin bingung
Nabi Musa yang telah mengalahkan ahli-ahli sihir istana dengan kedua mukjizatnya semakin meluas pengaruhnya, Firaun sedih dengan kekalahan ahli sihirnya dan merasa kewibawaannya semakin merosot dan dia makin kurang dihormati. Dia khuatir jika dakwah Musa tidak segera dipatahkan akan mengancam  kerajaannya serta kekuasaannya. Para penasihat dan pembantu-pembantu terdekatnya tidak berusaha menghilangkan rasa kebimbangan dan kekhuatirannya, sebaliknya mereka semakin membakar api kemarahannya dan semakin menakut-nakutkannya. Mrk berkata kepadanya: "Apakah engkau akan terus membiarkan Musa dan kaumnya bergerak secara bebas dan meracuni rakyat dengan macam-macam kepercayaan dan ajaran-ajaran yang menyimpang dari apa yang telah kita warisi dari nenek-moyang kita? Tidakkah engkau sedar bahwa rakyat kita makin lama makin terpengaruh oleh hasutan-hasutan Musa. sehingga lama-kelamaan nescaya kita dan tuhan-tuhan kita akan ditinggalkan oleh rakyat kita dan pada akhirnya akan hancur binasalah negara dan kerajaanmu yang megah ini."

Firaun menjawab: "Apa yang kamu huraikan itu sudah menjadi perhatiku sejak dikalahkannya ahli-ahli sihir kita oleh Musa. Dan memang kalau kita membiarkan Musa terus melebarkan sayapnya dan meluaskan pengaruhnya di kalangan pengikut-pengikutnya yang makin lama makin bertambah jumlahnya, pasti pada akhirnya akan merosakkan adab hidup masyarakat negara kita serta membawa kehancuran dan kebinasaan bagi kerajaan kita yang megah ini. karenanya aku telah merancang akan bertindak terhadap Bani Israel dengan membunuh setiap orang lelaki dan hanya wanita sahaja akanku biarkan hidup."

Rancangan jahat firaun diterapkan oleh pegawai dan kaki tangan kerajaannya. Aneka ragam gangguan dan macam-macam tindakan kejam ditimpakan atas Bani Israel yang memang menurut anggapan masyarakat, mereka itu adalah rakyat kelas kambing dalam kerajaan Firaun yang zalim itu. Dengan makin meningkatnya kezaliman dan penindasan yang mereka terima dari konco-konco Firaun, datanglah Bani Israel kepada Nabi Musa, mengharapkan pertolongan dan perlindungannya.

Nabi Musa tidak dpt berbuat apa-apa pada masa itu bagi Bani Israel yang tertindas dan teraniaya. Ia hanya menenteramkan hati mereka, bahwa akan tiba saatnya kelak,di mana mrk akan dibebaskan oleh Allah dari segala penderitaan yang mrk alami. Nabi Musa mwncadangkan agar mereka bersabar dan bertawakkal serta memohon kepada Allah agar Allah memberikan pertolongan dan perlindungan-Nya kerana Allah telah menjanjikan akan mewariskan bumi-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang soleh, sabar serta bertakwa!

Firaun bertujuan melemahkan kedudukan Nabi Musa dengan tindakan kejamnya terhadap Bani Israel yang merupakan kaumnya, bahkan tulang belakang Nabi Nusa. Akan tetapi gerak dakwah Nabi Musa tidak sedikit pun terjejas oleh tindakan Firaun itu. Demikian pula tidak seorang pun drp pengikut-pengikutnya yang terpengaruh dengan tindakan Firaun itu. Tidak menjadi luntur iman dan keyakinan mrk yang sudah bulat terhadap Musa.

Kerana sasaran yang dituju dengan tindakan kekejaman yang tidak berperikamanusiaan itu tidak tercapai dan keatas Nabi Musa dan para pengikutnya bahkan Nabi Musa semakin bersemangat menyebarkan ajaran iman dan tauhid, maka Firaun tidak mempunyai pilihan selain harus menyingkirkan orang yang menjadi pengikutnya, serta membunuh Nabi Musa.

Firaun memanggil para penasihat dan pembesar-pembesar kerajaannya untuk bermesyuarat dan merancang pembunuhan Musa. Di antara mereka yang di undang itu terdapat seorang mukmin dari Keluarga Firaun yang merahsiakan imannya.

Di tengah-tengah perdebatan dan perundingan yang berlangsung dalam pertemuan yang diadakan oleh Firaun untuk membincangkan cara pembunuhan Nabi Musa itu, bangkitlah berdiri mukmin itu mengucapkan pembelaannya terhadap Nabi Musa dan nasihat serta tuntunan bagi mereka yang hadir. Ia berkata: "Apakah kamu akan membunuh seseorang lelaki yang tidak berdosa, hanya berkata bahwa Allah adalah Tuhannya? Padahal ia menyatakan iman dan kepercayaannya itu kepada kamu bukan tanpa dalil dan hujjah. Ia telah mempertunjukkan kepada kamu bukti-bukti yang nyata untuk menyakinkan kamu akan kebenaran ajarannya. Jika andainya dia seorang pendusta, maka dia sendirilah yang akan menanggung dosa akibat dustanya. Namun jika ia adalah benar dalam kata-katanya, maka nescaya akan menimpa kepada kamu bencana azab yang telah dijanjikan olehnya. Dan dalam keadaan yang demikian siapakah yang akan menolong kamu dari azab Allah yang telah dijanjikan itu?"

Firaun memotong pidato orang mukmin itu dengan berkata: "Rancanganku harus terlaksana dan Musa harus dibunuh. Aku tidak mengemukan kepadamu melainkan apa yang aku pandang baik dan aku tidak menunjukkan kepadamu melainkan jalan yang benar, jalan yang akan menyelamatkan kerajaan dan negara."

Berucap orang mukmin dari keluarga Firaun itu melanjutkan: "Sesungguhnya aku khuatir, jika kamu tetap berkeras kepala dan enggan menempuh jalan yang benar yang dibawa oleh para nabi-nabi, bahwa kamu akan ditimpa azab dan seksa yang membinasakan , sebagaimana telah dialami oleh kaum Nuh, kaum Aad, kaum Tsamud dan umat-umat yang datang sesudah mereka. Apa yang telah dialami oleh kaum-kaum itu adalah akibat kebongkakan dan kesombongan mereka kerana Allah tidak menghendaki berbuat kezaliman terhadap hamba-hamba-Nya".

Mukmin itu meneruskan nasihatnya:"Wahai kaumku! Sesungguhnya aku khuatir kamu akan menerima seksa dan azab Tuhan di hari qiamat kelak, di mana kamu akan berpaling kebelakang, tidak seorang pun akan dapat menyelamatkan kamu itu dari seksa Allah. Hai kaum ikutilah nasihatku, aku hanya ingin kebaikan bagimu dan mengajak kamu ke jalan yang benar. Ketahuilah bahwa kehidupan di dunia ini hanya merupakan kesenangan sementara, sedangkan kesenangan dan kebahagiaan yang kekal adalah di akhirat kelak."

Orang mukmin dari keluarga Firaun itu tidak dpt mengubah sikap Firaun dan pengikut-pemgikutnya, walaupun ia telah berusaha dengan menggunakan kecekapan berpidatonya dan susunan kata-katanya yang rapi, lengkap dengan contoh-contoh dari sejarah umat-umat yang terdahulu yang telah dibinasakan oleh Allah kerana perbuatan dan pembangkangan mereka sendiri.

Firaun dan pengikut-pengikutnya bahkan mencadangkan kepada orang mukmin itu, agar meninggalkan sikapnya yang membela Musa dan menyetujui rancangan jahat mereka. Ia dinasihat untuk melepaskan pendiriannya yang pro Musa dan mengabungkan diri dalam barisan mereka menentang Musa dan segala ajarannya. Ia diancam dengan dikenakan tindakan kekerasan bila ia tidak mahu mengubah sikap pro kepada Musa secara suka rela.

Berkata orang mukmin itu menanggapi anjuran Firaun: "Wahai kaumku, sgt aneh sekali sikap dan pendirianmu, aku berseru kepada kamu untuk kebaikan dan keselamatanmu, kamu berseru kepadaku untuk berkufur kepada Allah dan mempersekutukan-Nya dengan apa yang aku tidak ketahui, sedang aku berseru kepadamu untuk beriman kepada Allah, Tuhan YAng Maha Esa, Maha Perkasa, lagi Maha Pengampun. Sudah pasti dan tidak dapat diragukan lagi, bahwa apa yang kamu serukan kepadaku itu tidak akan menolongku dari murka dan seksa Allah di dunia mahupun di akhirat. Dan sesungguhnya kamu sekalian akan kembali kepada Allah yang akan memberi pahala syurga bagi orang-orang yang soleh, bertakwa dan beriman, sedang orang-orang kafir yang telah melampaui batas akan diberi ganjaran dengan api neraka. Hai kaumku perhatikanlah nasihat dan peringatanku ini. Kamu akan menyedari kebenaran kata-kataku ini kelak bila sudah tidak berguna lagi orang menyesal atau merasa susah karena perbuatan yang telah dilakukan. Aku hanya menyerahkan urusan ku dan nasibku kepada Allah. Dialah Yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat perbuatan dan kelakuan hamba-hamba-Nya."

No comments:

Post a Comment